>

Gay-Lesbi dalam Pandangan Islam

Sahabat Muslimah dimanapun Berada .... 

Allah SWT berfirman:

“Dan (Kami juga Telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia Berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"  Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu Ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf 80-81).

Ayat di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa Gay-lesbi yang dipromosikan kaum liberal hari ini, sebenarnya adalah perilaku menyimpang yang sangat kuno. Bukan perilaku modern. Perilaku yang diharamkan Allah SWT ini diawali oleh umat Nabi Luth a.s., yakni kaum Sadum, diperkirakan pada tahun 1800 SM. Sehingga perbuatan nista itu dikenal dengan istilah sodomi, merujuk pada nama kaum Sadum.

Nabi Luth a.s. merasa heran dengan ulah kaumnya yang aneh, yakni  menolak berhubungan dengan lawan jenis, malah demen sama yang sejenis.  Keprihatinan Nabi Luth a.s. ini diabadikan oleh Allah SWT di dalam ayat Al Quran di atas.

Namun kaumnya yang sombong menolak nasihat Nabi Luth a.s. Mereka meremehkan Nabi Luth a.s. dan kaum mukmin yang mengikutinya. Mereka merasa lebih kuat daripada golongan muslimin itu. Allah SWT mengabadikan sikap congkak dan arogan mereka dalam firman-Nya: 
Jawab kaumnya tidak lain Hanya mengatakan:

"Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri." (QS. Al A’raf 82).
Kaum muslimin rahimakumullah, 

Kaum kafir dulu dan kini sama. Mereka sombong dengan apa yang mereka miliki. Mereka merendahkan kaum yang beriman. Bahkan mereka menolak kebenaran dari Allah SWT pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan, lantaran kebenaran itu dibawa oleh umat Islam. Mereka menganggap kebesaran dan kehebatan mereka identik dengan kebenaran.  Mereka membuat aturan hidup sendiri, tidak peduli dengan syariat Allah SWT. Kaum homo pembebek budaya kaum Sadum telah mendapatkan dukungan penuh dari kaum kafir internasional. Dalam konferensi ICPD (International Conference on Population and Development) di Mesir tahun 1994 lalu, mereka membuat keputusan bahwa PBB yang didominasi bangsa-bangsa kafir internasional menetapkan bahwa yang dimaksud keluarga adalah hubungan antara pria dan wanita dalam suatu pernikahan maupun ikatan antara pria dengan pria (pasangan homoseks) dan wanita dengan wanita (pasangan lesbian). Dalam putusan konferensi yang dihiasi penyiaran kemaksiatan berupa ciuman syahwat antara wapres AS Algore dan aktris Amrik Jane Fonda di depan Piramid itu, diminta kepada seluruh Negara anggota PBB agar meratifikasi hasil putusan konferensi tersebut.  

Sejak itu ada gerakan meratifikasi hasil keputusan tersebut di berbagai Negara dengan melegalkan perkawinan sejenis antara lain Belanda (1996), Belgia (2003), Spanyol (2005), Kanada (2005), Afrika Selatan (2006), Swedia (2008), Portugal (2010), Islandia (2010), Argentina (2010), Meksiko (2009), dan baru-baru ini AS dengan dukungan Obama terhadap kaum LGBT untuk meraih dukungan mereka dalam memenangkan pilpres melawan Romney.


Di Indonesia sudah diajukan RUU Kesetaraan Gender yang akan melegalkan perkawinan sejenis. Bahkan kampanye-kampanye untuk mengarusutamakan kesetaraan gender ini sudah sampai pada diterimanya pendaftaran seorang pegiat homoseks Dede Oetomo sebagai calon anggota komisioner Komnas HAM baru-baru ini. 

Kenapa mereka begitu berani? Karena mereka menganggap remeh umat Islam dan meminggirkan kekuatan politik Islam. Mereka mengabaikan ajaran Islam. Padahal Islam menilai aktivitas nista kaum Sodom itu sebagai kejahatan dan pelakunya disebut sebagai pelaku tindak kriminal, yakni orang-orang yang berdosa. Allah SWT menyebut hal ini secara eksplisit dalam firman-Nya:
Dan kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (QS. Al A’raf 84).

Sadum atau Sodom berada di sekitar danau Laut Mati atau danau Luth di perbatasan Yordan dan Israel.Keber adaan umat Nabi Luth di sekitar laut mati ini diperkuat dengan ulasan National Geographic edisi Desember 1957.

Dengan merujuk pada keterangan Al Quran mengenai dijungkirbalikkannya kota tempat kediaman umat Nabi Luth, Werner Keller, seorang ahli arkeologi asal Jerman menyatakan:

''Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewati daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman. Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan, petir, keluarnya gas alam serta lautan api.''

Tanda-tanda nyata yang disampaikan oleh Danau Luth tentu sangat menarik. Danau tersebut diperkirakan berada 400 meter di bawah permukaan Laut Tengah. Karena lokasi terdalam dari danau tersebut adalah 400 meter, dasarnya berada di kedalaman 800 meter di bawah Laut Tengah. Inilah titik yang terendah di seluruh permukaan bumi. Di daerah lain yang lebih rendah dari permukaan laut, paling dalam adalah 100 meter.

Kandungan garam danau Luth sangat tinggi, yaitu 31,5%, kira-kira 8,6 kali lebih tinggi daripada laut yang lain. Oleh karena itu, tidak ada organisme hidup, semacam ikan atau lumut, yang dapat hidup di dalam danau ini. Hal inilah yang menyebabkan Danau Luth sering disebut sebagai "Laut Mati".

Kejadian yang menimpa kaum Luth yang disebutkan dalam Al Quran berdasarkan perkiraan terjadi sekitar 1.800 SM. Berdasarkan pada penelitian arkeologis dan geologis, peneliti Jerman, Werner Keller, mencatat bahwa Kota Sodom dan Gomorah benar-benar berada di Lembah Siddim yang merupakan daerah terjauh dan terendah dari Danau Luth, dan bahwa pernah terdapat situs yang besar dan dihuni di daerah itu. Dana Laut Mati menjadi saksi bahwa kejahatan lesbi dan gay yang sudah tidak bisa dicegah oleh Nabi Luth a.s. dikubur oleh Allah SWT dengan adzabnya yang dahsyat!

Tentunya ini harus menjadi perhatian manusia sejak Al Quran diturunkan 15 abad yang lalu hingga hari kiamat agar mengambil pelajaran bahwa manusia yang berdosa (kriminal) itu tidak akan sanggup menghadapi azab Allah SWT (QS. As Syu’ara 173-175). 

Sudah sepantasnya prilaku sodomi yang kini terkenal dengan Gay-Lesbi  dilarang keras. Bahkan nabi Muhammad saw. Bersabda: “Siapa saja yang kalian temukan melakukan perbuatan umat Nabi Luth, bunuhlah mereka baik yang mensodomi maupun yang disodomi!” (HR. Ibnu Majah).

Penerapan hukum syariat tetntang homoseks ini akan menyelematkan Umat manusia dari dosa dan penyakit duniawi yang ditimbulkannya, bahkan menyelematkan manusia dari adzab Allah Azza wa Jalla. Allah SWT berfirman:

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS. Al Anfal 25).

Baarakallahu lii walakum...
Share this article :

Post a Comment

Silahkan komen atau saran dengan kebaikan budi serta keelokan bahasa, trimakasih.

Lazada Indonesia
toko buku islam
 
Support : Creating Website | Aldhiya Computer | Islam dan Wanita
Copyright © 2011. Islam dan Wanita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Aldhiya Computer
Proudly powered by Blogger