Ramadhan merupakan bulan istimewa karena Allah SWT menjanjikan rahmad berlimpah dan pahala yang berlipat ganda. Terlebih jika sudah memasuki 10 malam terakhir, maka kualitas dan kuantitas ibadah seharusnya lebih ditingkatkan lagi. Pasalnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan terdapat malam Lalatul Qadar yang memiliki keutamaan lebih dari seribu bulan.
Sayang, Umat Islam kerap lalai
pada waktu-waktu tersebut. Dengan berbagai kesibukan jelang lebaran, aktivitas
beribadah justru menurun. Sementara ladang pahala yang lewat di hadapan kita
dibiarkan berlalu tanpa perhatian. Godaan-godaan itu bisa lebih sukses
menghalangi atau menunda kita untuk ibadah. Berikut ini godaan fase 10 hari
terakhir Ramadhan.
1. Malas
Malas adalah sindrom yang bisa
menyerang ketika Ramadhan sudah berjalan setengah jalan. Perasaan malas yang
menyerang bisa menurunkan grafik kualitas dan kuantitas ibadah seseorang.
Terlebih jika sudah memasuki setengah perjalanan bulan Ramadhan, maka
semakin lama semakin menumpuk dan bisa mencapai titik terendah.
2. Kumpul-kumpul Bersama Teman
Sepuluh hari terakhir dianggap
sebagai hari-hari liburan. Biasanya pada hari-hari ini kita akan disibukkan
dengan aktivitas berbuka puasa bersama, melepas rindu dengan teman-teman lama
dan acara yang bisa berlanjut hingga malam hari. Dari satu sisi, hal tersebut
bisa mempererat tali silaturahmi, namun disisi lain, hal ini lah yang
menyebabkan manusia lalai. Biasanya aktivitas ini rentan terhadap penundaan
ibadah yang seharusnya dilakukan. Seperti shalat magrib, tarawih, atau kegiatan
membaca Al-Quran. Biasanya jika sudah menunda sesuatu hal, maka ini akan berdampak
pada perasaan malas berkepanjangan.
3. Berbelanja
Hal ini pasti dirasakan semua
orang. Menjelang idul fitri, tingkat kebutuhan akan semakin meningkat. Semua
orang akan sibuk untuk membeli perlengkapan lebaran seperti baju baru dan kue
lebaran dll. Alhasil mereka melupakan bahwa pada 10 malam terakhir tersebut
bisa membawa umat terbebas dari panasnya api neraka karena ada malam Lailatul
Qadar.
4. Jalan-Jalan + Nongkrong
Fase 10 malam terakhir juga renta
terhadap aktivitas jalan-jalan dan nongkrong dengan kawan lama. Biasanya hal
ini dilakukan setelah buka puasa bersama, dilanjutkan dengan jalan-jalan dan
nongkrong bersama teman-teman. Hal Ini membuat yang biasanya aktif teraweh di
masjid mendadak cuti teraweh di masjid. Syukur-syukur setelah kumpul-kumpul
teraweh tetap jalan, kalo gak ya berarti dapat sindrom malas sesuai point 1
tadi
5. Mudik
Mudik adalah agenda wajib bagi
perantau saat memasuki hari lebaran. Aktivitas ini dilakukan sebelum lebaran
atau bertepatan dengan sepuluh malam-malam terakhir Ramadhan. Tujuannya jelas
silaturahim dengan keluarga, hanya saja ada baiknya ibadah seperti i’tikaf,
qiyamul lail, tilawah tidak ditinggalkan karena sibuk bersilaturahim.
Pastinya kita sudah sering
mengalami godaan ini bukan? Bulan Ramadhan yang seyogyanya menjadi waktu agar
menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah harus terlewat begitu saja tanpa
ibadah karena aktivitas tersebut. Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan introspeksi
dan terimakasih sudah membaca.
Post a Comment
Silahkan komen atau saran dengan kebaikan budi serta keelokan bahasa, trimakasih.