Keluarga Samara: Sakinah, Mawaddah, Rahmah
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah SWT ialah Dia telah
menciptakan untuk kaum lelaki, isteri dari jenis manusia, dan dengan
istri itu kaum lelaki akan merasa sakinah di sisinya, dan dijadikan oleh
Allah SWT diantara suami-istri mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir. Surat Ar-Ruum (30:21)
Keluarga samara seperti yang disebut dalam ayat tersebut merupakan dambaan dan impian setiap pasangan, kajian dan seminar mengenai hal ini banyak sekali diselenggarakan. Apa yang dimaksud dengan keluarga samara? Dan bagaimanakah menciptakan keluraga yang samara?
Pertama kali ingin saya sampaikan adalah bahwa keluarga Rasulullah SAW merupakan contoh keluarga yang telah merealisasikan samara di dalamnya. Rumah tangga Rasulullah SAW adalah rumah tangga terbaik dan menjadi teladan bagi umat Islam, meskipun tidak semua umat Islam mampu meniru secara total.
Kedua, dalam kenyataannya rumah tangga Rasulullah SAW bukanlah rumah tangga yang “tanpa masalah”. Dalam rumah tangga Rasulullah SAW masih terjadi beberapa hal yang kita anggap sebagai “problem” seperti kekurangan ekonomi, rasa cemburu, teguran atau “marah” dari pihak suami kepada istri atau sebaliknya, juga tuntutan istri kepada suami yang tidak terpenuhi.
Adalah tidak rasional jika suatu pasangan yang hidup dalam satu rumah selama berpuluh-puluh tahun tidak menghadapi satu masalahpun, masalah dalam kehidupan berumah tangga adalah biasa, yang terpenting adalah mencari dan mendapatkan solusinya.
Dengan demikian, setiap keluarga yang ingin mendapatkan suasana sakinah, mawaddah dan rahmah harus siap menghadapai berbagai masalah dalam rumah tangga dan mampu mencari solusi untuk setiap permasalahan yang dihadapi.
Sakinah (tenang)
Sakinah bisa diartikani bahwa suami akan merasakan ketenangan ketika berada di samping istri, istri tenang ketika berada di samping suami. Suami istri merasa tenang ketika bertemu dan berada di dalam rumah. Tidak ada kegaduhan dan keributan yang terdengar dari rumah tangga tersebut.
Mawaddah (Cinta)
Mawaddah artinya saling mencintai, tidak ada kebencian dan permusuhan di dalamnya. Yang menjadi impian pasangan ini adalah sama-sama berbahagia di dunia dan sama-sama masuk surga. Mawaddah juga berarti terpenuhinya kebutuhan biologis suami dan istri. Karena itulah maka Rasulullah SAW menjelaskan bahwa “melayani” istri merupakan sedekah, begitu juga sebaliknya.
Rahmah (Kasih Sayang)
Rahmah artinya saling mengasihi, yang kuat memberi kepada yang lemah, bahkan setiap pihak dalam keluarga bersedia memberi dan berkorban untuk membahagiakan pasangannya. Masing-masing pihak berpikir untuk memenuhi kewajibannya bukan menuntut hak pribadinya.
Semoga Allah SWT menjadikan rumah tangga kita sakinah, mawaddah dan rahmah. (Ust. Sofwan Jauhari)
Keluarga samara seperti yang disebut dalam ayat tersebut merupakan dambaan dan impian setiap pasangan, kajian dan seminar mengenai hal ini banyak sekali diselenggarakan. Apa yang dimaksud dengan keluarga samara? Dan bagaimanakah menciptakan keluraga yang samara?
Pertama kali ingin saya sampaikan adalah bahwa keluarga Rasulullah SAW merupakan contoh keluarga yang telah merealisasikan samara di dalamnya. Rumah tangga Rasulullah SAW adalah rumah tangga terbaik dan menjadi teladan bagi umat Islam, meskipun tidak semua umat Islam mampu meniru secara total.
Kedua, dalam kenyataannya rumah tangga Rasulullah SAW bukanlah rumah tangga yang “tanpa masalah”. Dalam rumah tangga Rasulullah SAW masih terjadi beberapa hal yang kita anggap sebagai “problem” seperti kekurangan ekonomi, rasa cemburu, teguran atau “marah” dari pihak suami kepada istri atau sebaliknya, juga tuntutan istri kepada suami yang tidak terpenuhi.
Adalah tidak rasional jika suatu pasangan yang hidup dalam satu rumah selama berpuluh-puluh tahun tidak menghadapi satu masalahpun, masalah dalam kehidupan berumah tangga adalah biasa, yang terpenting adalah mencari dan mendapatkan solusinya.
Dengan demikian, setiap keluarga yang ingin mendapatkan suasana sakinah, mawaddah dan rahmah harus siap menghadapai berbagai masalah dalam rumah tangga dan mampu mencari solusi untuk setiap permasalahan yang dihadapi.
Sakinah (tenang)
Sakinah bisa diartikani bahwa suami akan merasakan ketenangan ketika berada di samping istri, istri tenang ketika berada di samping suami. Suami istri merasa tenang ketika bertemu dan berada di dalam rumah. Tidak ada kegaduhan dan keributan yang terdengar dari rumah tangga tersebut.
Mawaddah (Cinta)
Mawaddah artinya saling mencintai, tidak ada kebencian dan permusuhan di dalamnya. Yang menjadi impian pasangan ini adalah sama-sama berbahagia di dunia dan sama-sama masuk surga. Mawaddah juga berarti terpenuhinya kebutuhan biologis suami dan istri. Karena itulah maka Rasulullah SAW menjelaskan bahwa “melayani” istri merupakan sedekah, begitu juga sebaliknya.
Rahmah (Kasih Sayang)
Rahmah artinya saling mengasihi, yang kuat memberi kepada yang lemah, bahkan setiap pihak dalam keluarga bersedia memberi dan berkorban untuk membahagiakan pasangannya. Masing-masing pihak berpikir untuk memenuhi kewajibannya bukan menuntut hak pribadinya.
Semoga Allah SWT menjadikan rumah tangga kita sakinah, mawaddah dan rahmah. (Ust. Sofwan Jauhari)
Post a Comment
Silahkan komen atau saran dengan kebaikan budi serta keelokan bahasa, trimakasih.